Januari 24, 2009

LDII KECEWA PIDATO OBAMA

Kecewa Pidato Obama

Kalangan Islam di Indonesia, tampaknya, kecewa dengan pidato pertama Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama setelah diambil sumpahnya. Pengganti George W. Bush itu sama sekali tidak menyinggung konflik antara Palestina dan Israel yang menjadi isu utama dunia saat ini.

Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan mengatakan, masyarakat terutama kalangan muslim terkejut karena hingga akhir pidatonya, Obama tidak menyinggung sedikit pun krisis Gaza. Bisa dipastikan, dalam beberapa pekan ke depan, tidak ada perubahan kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat terkait perang di Timur Tengah itu.

''Jangan berharap banyak kepada Obama. Dari dulu, saya melihat sikap Obama itu pro-Zionis,'' kata Anies Baswedan kemarin (21/1).

Anies melihat, Obama ingin menunjukkan kepada domestic public di Amerika Serikat bahwa dirinya tidak kalah tegas dengan pendahulunya, George W. Bush. ''Tampaknya, dia ingin menunjukkan hal tersebut pada i hari pertama menjabat,'' kata doktor ilmu politik lulusan Northern Illinois University, Amerika Serikat, itu.

Dalam pidato inaugurasinya, Obama menjanjikan awal baru dengan dunia muslim. ''Dengan dunia muslim, kami akan mengusahakan jalan baru ke depan, berdasarkan kepentingan bersama dan penghormatan bersama,'' kata Obama.

Secara terpisah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) juga tampak tak memberikan respek berlebihan terhadap pelantikan Obama. LDII bahkan meminta seluruh ormas Islam di Indonesia mendesak Obama merealisasikan janji-janji kampanyenya. Salah satu di antaranya adalah segera membubarkan penjara Guantanamo. ''Ini kesempatan agar Presiden Obama mewujudkan janjinya membubarkan penjara Guantanamo,'' kata Ketua DPD LDII Teddy Suratmadji.

Teddy juga mengingatkan agar pemerintah dan pemimpin Indonesia tidak berharap terlalu banyak kepada kepemimpinan Obama. ''Tapi, apa pun alasannya kami harus menagih janji dan tidak berlebihan menyambut pelantikannya,'' ujarnya. (AP/tom/zul/kim)JAWA POS EDISI 22 JANUARI 2009.

SEMINAR NARKOBA

[ Rabu, 12 November 2008 ]
Remaja Korban Terbesar Narkoba
LAMONGAN - Sekitar 500 muda-mudi mengikuti sosialisasi bahaya narkoba di Masjid Baitul Firdaus Desa Kebalandono, Kecamatan Babat kemarin. Kegiatan tersebut digelar oleh pengurus cabang Lembaga Dakwah Islamiyah Indonesia (PC LDII) Lamongan.

Menurut ketua PC LDII Lamongan, Veby Andre Wadhana, berdasarkan data yang ada, jumlah pengguna narkoba di Indonesia sebanyak 4 juta orang dan 70 persen diantaranya berusia anak-anak dan remaja antara 14-20 tahun. ''Narkoba tidak pandang bulu siapa pun bisa menjadi korbannya tak terkecuali anak-anak dan remaja. Untuk meredam penyebaran narkoba tersebut kami menggelar kegiatan ini agar anak-anak dan remaja mengetahui bahayanya narkoba bagi masa depannya sehingga akan menghindarinya,'' paparnya.(feb)

LDII,NU DAN PKS SANTUNI YATIM DAN LANSIA

Tags: ,

Ratusan anak yatim piatu dan lansia memperoleh santunan dari sejumlah organisasi di Kabupaten Demak. Semalam, NU dan LDII Mranggen telah menyantuni 75 anak yatim dan lansia di Masjid Baitunnaim, Kembngarum Mranggen. Sedangkan Sabtu pagi tadi, Paguyuban Keluarga Sejahtera (PKS) Sedyo Basuki Demak juga melakukan hal yang sama, di kediaman almarhum H Zaenuri Eksan di Jalan Bhayangkara 31 Demak.

KH Abdurohman, ketua panitia mengatakan, pemberian santunan ini dalam rangka menyambut 10 Muharam. Adapun kerja sama warga NU dan LDII Kecamatan Mranggen dalam menyantuni yatim piatu akan dilakukan secara berkesinambungan. Bila dibanding tahun lalu, jumlah penerima santunan kali ini lebih banyak.

Sedangkan Supardi SSos MSi, Ketua LDII Kecamatan Mranggen menambahkan, LDII memperhatikan lingkungan. Terlebih lagi terhadap yatim piatu. Meski jumlah santunan relatif kecil, namun diharapkan bisa meringankan beban mereka.

“Pemberian yang sudah berlangsung beberapa tahun ini, ke depan diharapkan bisa lebih baik lagi. Sebab, pemberian santunan kepada yatim piatu dan lansia merupakan langkah positif,” tambahnya.

Kerja sama warga NU dan LDII Mranggen kedepan bisa lebih ditingkatkan. Bahkan diharapkan bisa berlangsung hingga hari akhir nanti. “Kerukunan sesama muslim terus dijalin dan ditingkatkan. Sehingga bisa berbuat lebih banyak untuk sesama. Karena orang yang baik adalah orang yang berguna bagi orang lain,” ujarnya.

Sementara Ketua MUI Mranggen, KH Sonhaji Sulaiman yang hadir dalam acara itu menjelaskan, kerja sama kemanusiaan yang dilakukan NU dan LDII patut dicontoh. Karena sesama muslim memang harus begitu. Terlebih lagi kedua organisasi ini peka terhadap keadaan lingkungan.

“Kerukunan ini bisa lebih ditingkatkan, dengan cara mengendeng organisasi lain. Meski tidak muslim asal tidak memusuhi Islam, tak ada salahnya bila kita ajak kerja sama dan kita rangkul,” pungkasnya.

Sedangkan santunan kepada 40 anak yatim diserahkan langsung oleh Ketua PKS Sedyo Basuki Siti Nurhayati, disaksikan Ketua RT 06/07 Kelurahan Bintoro Hadiri SPd dan segenap warga Bhayangkara.

Pada saat sama masyarakat Desa Kalikondang Kecamatan Demak Kota juga menyalurkan santunan kepada 100 anak yatim piatu di Masjid Al Mutaqin, yang dilanjutkan dengan pengajian umum.

Ketua panitia KH Abu Mansur menyampaikan, dana santunan yang diberikan kepada para yatim merupakan sumbangan para jemaah masjid dan sejumlah donatur.

Sementara Kapolres Demak AKBP Eko Indra HS memeringati Hari Asyura dengan mengajak puluhan anak yatim ke tempat rekreasi. Selain memberikan hiburan sambil mengisi liburan sekolah para anak yatim, kesempatan tersebut dimanfaatkan untuk mengajarkan anak-anak personel polres tentang cara berbagi dengan sesama. Sebagaimana makna tersirat dari Lebaran Yatim itu

SUNATAN MASSAL

Peringati Isro' Mi'roj Dengan Khitanan masal
LAMONGAN - Sebanyak 52 anak mengikuti khitanan masal di Ponpes Walisongo Lamongan kemarin. Kegiatan tersebut digelar DPD Lembaga Dakwah Islamiah Indonesia (LDII) Lamongan untuk memperingati Isro' Mi'roj Nabi Muhammad SAW.

Menurut Ketua DPD LDII Lamongan, Veby Andre W, sebagai ormas Islam, LDII memberi perhatian yang besar terhadap kegiatan sosial, antara lain dalam bentuk khitanan masal tersebut. ''Kegiatan ini digelar sekaligus untuk memperingati Isro' Miroj Nabi Muhammad SAW,'' ungkapnya.

Dia menambahkan, kegiatan khitanan masal tersebut merupakan agenda rutin LDII Lamongan. ''Kegiatan itu diharapkan bisa membantu memperingan beban masyarakat akibat dampak kenaikan BBM,'' ujarnya. (feb)jawa pos edisi kamis,31 Juli 2008

Januari 23, 2009

kegiatan sosil warga LDII

SEDIKIT TENTANG KEGIATAN SOSIAL WARGA LDII

Di desa ngambeg kecamatan pucuk

Ini kegiatan yang ketiga kalinya , yang pertama terjadi pada tahun 1997 dimana pada saat itu terjadi krisis moneter sehingga banyak masyarakat yang kesulitan ekonomi tak terkecuali seorang warga desa kami yang yatim piatu yaitu keluarga mba sadiman yang meniggalkan tiga anak putrid semua dan merasa kesulitan ekonomi sehingga untuk membangun rumah yang sederhana saja tidak mampu, Sehingga kami dan pengurus serta tokoh –tokoh masyarakat mengajak untuk kerja bakti membangun rumah keluarga tersebut, yang ikedua yaitu pada tahun 2008 tepatnya bulan pebruari ada masyarakat kami yaitu bapak purnomo yang saat itu sedang sakit dan belum mempunyai rumah tapi sudah memiliki tanah dan perlengkapan sedangkan untuk mendirikan dan pengurukan rumah memang merasa kesulitan tenaga dan biaya sehingga kami sepakat bersama pengurus untuk mendirikan rumah yang bersangkutan sehingga saat ini rumah itu sudah dapat di tempati walau sangat sederhana . dan saat ini kami mengadakan pengurukan dan pendirian rumah milik ibu utiyah dan saat ini masih dalam proses finising.

Dalam kegiatan social ini kami mengajak semua warga untuk membantu baik berupa tenaga atau makanan ringan dan ternyata di luar dugaan masyarakat cukup antusias untuk mengikuti kegiatan social itu yang di masyarakat kami sering disebut dengan istilah amal solih.

Kami berencana untuk mempertahankan budaya nenek moyang tentang gotong royong yang saat ini sudah mulai punah bahkan hamper dapat dikatakan sudah punah,bahkan kami pengurus LDII mempunyai keinginan untuk meningkatkan kegiatan ini dan kalau bisa membiayai atau memberi santunan dana yang lebih besar bagi masyarakat yang kurang mampu.

Dulu gotong royong membangun rumah tetangga atau warga yang masih dalam satu lingkup kampong itu sangat wajar dan biasa saya ingat dimasa kecil kami dulu hal itru sangat biasa dan normal bahkan saling mengasih / mengirim makanan itu bukan hal yang aneh tapi di zaman sekarang ini itu semua sangat aneh dan langkah untuk dilakukan.

Sekian semoga Allah selalu memberkahi hambanya yang taqwa…. Amin………….

Januari 22, 2009

UMAT ISLAM HARUS BERSATU


Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Agil Siroj mengatakan, perlu dibangun kerjasama dan kemitraan antara NU, Muhammadiyah, dan Lembaga dakwah Islam Indonesia (LDII). Menurutnya, hal itu penting untuk menghilangkan ruang ketidakpercayaan di antara mereka.

“Kita perlu kemitraan. Pasti akan kita sosialisasikan ke tingkat bawah,” kata Kang Said—begitu panggilan akrabnya—usai memberi pembekalan materi tentang Sumber Daya Manusia (SDM), pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LDII 2007, di Gedung Balai Kartini, Jakarta, Kamis (8/3) kemarin.

Selama ini, kata Kang Said, ketiga organisasi kemasyarakatan Islam tersebut kurang komunikasi dan silaturahim. Sehingga terjadi saling curiga dan kehilangan kepercayaan. Hal itu kemudian diperkuat adanya pihak-pihak tertentu yang sengaja memperlebar ruang ketidakpercayaan tersebut. “Ada kelompok, entah siapa, yang tidak senang kalau kita bersatu atau memperkuat persatuan,” ungkapnya.

Menurut Kang Said, kesempatan tersebut adalah awal yang baik bagi LDII, NU, maupun Muhammadiyah. Dia juga mengatakan, jika ada acara, NU dan Muhammadiyah juga akan mengundang LDII.

Diakui Kang Said, pada dasarnya tidak ada masalah di antara ketiga organisasi Islam tersebut. Kalaupun ada, kata dia, hal itu sangat kecil dan parsial, bukan hal yang prinsip.

Dalam kesempatan itu, Kang Said juga mengungkapkan bahwa selama ini ada kelompok yang ingin memecah-belah dengan menebarkan isu negatif di tingkat bawah. “Mulai dari isu dan fitnah yang paling berbahaya. Katanya LDII mengkafirkan orang kalau bukan LDII, itu saya dengar. Itu tidak benar, ternyata saya ketemu dengan Pak Abdullah Syam, tidak benar itu semua, tapi itu sudah tersebar di level bawah,” paparnya.

Ketua Umum LDII KH Abdullah Syam mengatakan pihaknya siap menjalin kemitraan dengan NU dan Muhammadiyah. Bahkan, kata dia, kerjasama dengan mereka sudah lama dilaksanakan. “Dulu kita kerjasama dengan PBNU masalah rehabilitasi lahan, masalah-masalah membangun lingkungan,” tuturnya.

Kerjasama konkret tersebut, kata Syam, dilakukan saat mereka me-recovery lingkungan di Jember. Mereka mengadakan seminar dan kegiatan lain terkait hal itu dengan pengurus NU setempat. Bahkan, kata dia, ada warga yang mendapatkan Kalpataru karena itu.

Saat ini, kata Syam, kemitraan akan dilakukan terutama untuk masalah pembangunan ekonomi dan lingkungan. “Jadi kita tidak persoalkan lagi yang menyangkut metodologi pesantren atau pondokan itu sudah punya ininya sendiri-sendiri. Tapi kepentingan ekonomi dan lingkungan akan kita jalin,” tukasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi Politik Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PP Muhammadiyah Najamuddin Ramly juga mengatakan perlunya kemitraan di antara ketiga ormas Islam tersebut. Ketiganya juga harus saling bantu satu sama lain.

Menurut Ramly, ketiga ormas Islam tersebut sebenarnya tidak perlu dipertentangkan dan dibedakan. “LDII lembaga dakwah, NU lembaga dakwah, Muhammadiyah lembaga dakwah. NU pakai kitab sunnah, Muhammadiyah pakai kitab sunnah, LDII pakai kitab sunnah. Kita bersaudara,” tandasnya. (rif)

« Kembali ke arsip Warta | Print

Berita Terkait: